KABAMINANG.MY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediski curah hujan di beberapa wilayah masih tinggi dalam sepekan kedepan.
Hal itu diketahui dari hasil pengamatan BMKG pada signifikansi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem.
“Kondisi ini turut mempengaruhi aktivitas di jalur penerbangan dan pelayaran, khususnya selama periode Angkutan Nataru,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Rabu (28/12).
Selama pengamatan, BMKG mendapati adanya potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia.
Hal ini dapat mempengaruhi jalur penerbangan di Indonesia dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen (FRQ / Frequent).
Kondisi tersebut berlangsung selama tujuh hari kedepan yang berlaku sejak 27 Desember 2022 – 2 Januari 2023.
Adapun wilayah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
– 28 Desember 2022: Jalur penerbangan di atas Aceh, perairan Bengkulu, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Teluk Cendrawasih, Laut Arafuru dan Papua.
– 29 Desember 2022: Jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Laut Jawa, Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.
– 30 Desember 2022: Jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Sulawesi.
– 31 Desember 2022: Jalur penerbangan di atas perairan Bengkulu, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Arafuru dan Papua.
– 1 Januari 2023: Jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.
– 2 Januari 2023: Jalur penerbangan di atas perairan Bengkulu, Bengkulu, perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.
Potensi Gelombang Laut
Sementara untuk potensi gelombang tinggi, BMKG memprediksikan terdapat di wilayah perairan Indonesia.
Adapun wilayah yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:
Kategori tinggi gelombang di atas 6 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, dan Samudra Hindia selatan NTT.
Kategori tinggi gelombang 4 – 6 meter di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang – Pulau Rote, perairan Pulau Flores, perairan Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kategori tinggi gelombang 2,5 – 4 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.
Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.(*)
SC: KataSumbar