KABAMINANG.MY.ID - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI menjadi korban serangan ransomware oleh kelompok penjahat siber (peretas atau hacker) bernama LockBit. Bahkan, karena permintaan tebusannya tidak dituruti BSI, hacker tersebut diduga telah mempublikasikan data BSI yang dienkripsi ke dark web.
Kenapa Bank menjadi sasaran Ransomware?
Ransomware seringkali menargetkan sektor perbankan karena merupakan sasaran yang menguntungkan bagi para penjahat siber. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perbankan menjadi target utama ransomware:
Nilai Data Sensitif: Industri perbankan menyimpan data yang sangat berharga, termasuk informasi keuangan pribadi, nomor rekening, informasi kartu kredit, dan data identitas pelanggan. Data-data ini memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar gelap dan dapat digunakan untuk kegiatan ilegal, seperti pencurian identitas atau penipuan keuangan.
Ketersediaan Dana: Bank dan lembaga keuangan memiliki sumber daya finansial yang besar. Para penjahat siber mengharapkan bahwa lembaga keuangan akan bersedia membayar tebusan dengan jumlah yang signifikan demi mendapatkan akses kembali ke data yang terenkripsi. Hal ini karena kerugian finansial yang dapat ditimbulkan akibat gangguan operasional dan kehilangan kepercayaan pelanggan jauh lebih besar daripada jumlah tebusan yang diminta.
Kepekaan Terhadap Waktu: Bagi lembaga keuangan, waktu adalah hal yang kritis. Serangan ransomware dapat menyebabkan gangguan operasional yang signifikan, seperti ketidakmampuan untuk memproses transaksi, menarik dana, atau memberikan layanan perbankan kepada pelanggan. Dalam situasi seperti itu, bank mungkin akan merasa terpaksa membayar tebusan untuk memulihkan akses ke data secepat mungkin agar bisnis tetap berjalan.
Ketergantungan pada Teknologi: Industri perbankan sangat mengandalkan teknologi dan infrastruktur digital untuk menjalankan operasional mereka. Ini mencakup penggunaan sistem perbankan online, aplikasi perbankan mobile, basis data pelanggan, dan jaringan internal. Jika serangan ransomware berhasil mengenkripsi data di dalam sistem ini, maka lembaga keuangan mungkin akan mengalami kerugian besar dan memerlukan waktu yang signifikan untuk memulihkan sistem mereka.
Untuk alasan-alasan ini, sektor perbankan menjadi target yang menarik bagi para penjahat siber yang berusaha mendapatkan keuntungan finansial. Penting bagi lembaga keuangan untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan yang kuat dan mengedepankan praktik keamanan yang baik untuk melindungi diri dari serangan ransomware dan ancaman siber lainnya.
.jpg)