 |
| LKAAM se-Sumbar menggelar pertemuan di balairung rumah dinas Bupati Agam, Rabu (27/8). (Andri For Padek ) |
LKAAM Sumbar Gelar Pertemuan, Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau di Era Modern
KabaMinang.My.Id -Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) se-Sumatera Barat mengadakan pertemuan penting di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam, Lubukbasung, Rabu (27/8). Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus menyatukan langkah dalam menjaga eksistensi adat Minangkabau di era modern.
Pertemuan dibuka oleh Asisten I Sekretariat Kabupaten (Setkab) Agam, Rahman, yang mewakili Bupati Agam. Ia menegaskan bahwa forum ini memiliki makna strategis karena mempertemukan tiga luhak utama sebagai pusat lahirnya adat Minangkabau, yaitu Luhak Agam, Luhak Tanahdatar, dan Luhak Limapuluh Kota.
“Ini bukan sekadar pertemuan, tetapi momentum untuk menyatukan visi dalam melestarikan adat, budaya, serta kearifan lokal di tengah tantangan zaman,” ujar Rahman.
Rahman juga mengingatkan pentingnya filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sebagai dasar pertumbuhan masyarakat Minangkabau. Ia menekankan bahwa marwah adat harus tetap relevan dan selaras dengan perkembangan modern tanpa kehilangan identitas.
Selain itu, Rahman menekankan peran LKAAM dalam menjaga harmoni sosial dan membimbing generasi muda agar tetap berakar pada budaya Minangkabau.
Dalam pertemuan tersebut, Rahman memaparkan sejumlah program unggulan Pemkab Agam, antara lain Bangkik dari Surau, Nagari Creative Hub berbasis masjid, program Sawah Pokok Murah (SPM), serta pencetakan 100 entrepreneur muda.
“Program-program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan ninik mamak dan tokoh adat. Pembangunan daerah memerlukan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat adat agar selalu seiring sejalan,” tegasnya.
