Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Turki Lumpuhkan Pemimpin ISIS di Suriah

Senin | 01 Mei WIB Last Updated 2023-05-17T03:46:46Z



KABAMINANG.MY.ID - Türkiye melumpuhkan al-Qurayshi, yang disebut sebagai pemimpin organisasi teroris Daesh/ISIS, selama operasi di Suriah pada hari Sabtu, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan.


"Organisasi Intelijen Nasional (MIT) telah mengikuti apa yang disebut sebagai pemimpin Daesh, dengan kode nama Abu Hussein al-Qurayshi, untuk waktu yang lama.


"Ini adalah pertama kalinya saya mengatakan ini di sini. Orang ini dilumpuhkan dalam operasi yang dilakukan oleh MIT kemarin," kata Erdogan dalam wawancara langsung dengan penyiar Turki TRT Turk pada hari Minggu.


"Kami akan melanjutkan perjuangan kami dengan organisasi teroris tanpa diskriminasi," tambahnya.


Pada 2013, Türkiye menjadi salah satu negara pertama yang menyatakan Daesh/ISIS sebagai organisasi teroris.


Negara itu telah diserang oleh kelompok teror beberapa kali, dengan lebih dari 300 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam setidaknya 10 bom bunuh diri, tujuh serangan bom, dan empat serangan bersenjata.


Sebagai tanggapan, Türkiye meluncurkan operasi anti-teror di dalam dan luar negeri untuk mencegah serangan lebih lanjut.


- 'Rasisme, Islamofobia, diskriminasi meningkat di Barat'


Erdogan mengatakan rasisme, Islamofobia, dan diskriminasi menyebar di Barat "seperti sel kanker", menambahkan: "Negara-negara Barat belum menunjukkan upaya untuk menghadapi ancaman ini."


Ujaran kebencian dan serangan yang menargetkan Muslim dan masjid di luar negeri juga meningkat, tegasnya.


"Tindakan keji oleh kelompok rasis, seperti pembakaran masjid dan penghancuran Alquran, juga meningkat. Kami mengambil setiap langkah untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda warga kami," kata Erdogan.


Beberapa bulan terakhir telah terjadi beberapa tindakan pembakaran Al-Qur'an, atau upaya untuk melakukannya, oleh tokoh atau kelompok Islamofobia di Eropa utara dan negara-negara Nordik.


Beralih ke pembunuhan oleh kelompok Neo-Nazi National Socialist Underground (NSU), Erdogan mengatakan Türkiye akan mengikutinya. "Jika dianggap perlu, kami harus mengajukan semua jenis gugatan di pengadilan internasional, mulai dari kompensasi material hingga moral, untuk mendapatkan hasil," tambahnya.


Kelompok teroris sayap kanan NSU membunuh delapan imigran Turki, seorang warga negara Yunani, dan seorang polisi wanita Jerman antara tahun 2000 dan 2007, tetapi kasus tersebut tetap tidak terpecahkan hingga saat ini.


Sumber : AA