Salah seorang perempuan tengah menunjukkan bonggol bunga Rafflesia Arnoldi yang baru saja ditemukan di Hutan Aia Tumbuk Aia Bareh, Nagari (Desa) Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. ANTARA/HO-Dokumen Tim Belukar Saniangbaka.
Kabaminang.My.Id – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alam Belukar kembali menemukan bonggol atau calon bunga Rafflesia arnoldi di Hutan Aia Tumbuk Aia Bareh, Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Penemuan ini diumumkan pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Koordinator Pokdarwis, Muhammad Rizki, menyampaikan bahwa bonggol langka tersebut diperkirakan akan mekar dalam beberapa hari ke depan. “Berdasarkan pengamatan, kondisi bonggol sudah matang dan berpotensi mekar sebentar lagi,” ujarnya, dikutip dari Antara Sumbar.
Empat Bunga Mekar di Tahun 2025
Sepanjang tahun 2025, Pokdarwis Alam Belukar mencatat sudah ada empat bunga Rafflesia yang mekar di kawasan tersebut. Menurut Rizki, jumlah tersebut bisa bertambah jika pemantauan dilakukan lebih intens. “Kalau pemantauan rutin, mungkin bisa mencapai tujuh hingga sembilan bunga yang berhasil mekar,” tambahnya.
Lokasi Potensial Lain
Selain di Hutan Aia Tumbuk, terdapat sejumlah lokasi lain yang menyimpan potensi tumbuhnya bunga Rafflesia, di antaranya:
- Hutan Aia Lasi – 3 titik potensi
- Bukik Tabuh-Tabuh – 1 titik
- Gaduang Beo – 3 titik (saat ini tersisa 2)
- Rimbo Munti – 1 titik (tidak lagi terpantau)
- Kapau Aia Bareh – 2 titik (tidak lagi terpantau)
Kendala Pemantauan
Pemantauan rutin kerap terkendala kesibukan anggota tim. Monitoring biasanya dilakukan jika ada permintaan dari wisatawan. Namun, sejak Agustus hingga September, tim mulai memperketat pengawasan karena meningkatnya jumlah kunjungan.
Harapan Dukungan Pemerintah
Pihak Pokdarwis berharap ada dukungan lebih dari pemerintah daerah dan BKSDA Sumatera Barat untuk menjaga kelestarian Rafflesia arnoldi. Selain sebagai ikon konservasi, bunga langka ini juga memiliki potensi besar untuk pengembangan ekowisata di Kabupaten Solok.
Sumber: Antara Sumbar, Times Indonesia